RUH-RUH IBARAT PASUKAN YANG TERSUSUN

Ruh-ruh itu Ibarat Pasukan yang Tersusun..__

Wanita yang baik agamanya akan mencintai laki-laki yang juga baik agamanya dan sebaliknya..

Sebagaimana Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda:

الأرواح جنود مجندة فما تعارف منها ائتلف وما تناكر منها اختلف..

"Ruh-ruh itu seperti prajurit yang berkelompok-kelompok. Jika saling mengenal maka mereka akan menjadi akrab, dan jika saling bermusuhan maka mereka akan saling berselisih."

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه dan diriwayatkan juga oleh al-Bukhari (no.3336) secara mu'allaq dari Aisyah رضي الله عنها.

Al-Imam an-Nawawi berkata dalam Syarah Shahih Muslim (16/2638):

"Para ulama mengatakan bahwa maknanya mereka adalah sekelompok manusia yang berkumpul atau manusia yang bermacam-macam lagi berbeda-beda. Ruh-ruh itu saling mengenal karena suatu perkara yang Allah menciptakan ruh-ruh itu di atasnya.

Ada yang mengatakan, karena mereka dijadikan Allah di atas sifat-sifat yang saling mencocoki dan tabiat yang saling bersesuaian.

Ada yang mengatakan, karena mereka diciptakan secara bersama kemudian jasad mereka saling berpisah, sehingga yang mencocoki tabi'at yang lain, maka ia akan bersatu dengannya. Dan yang saling berjauhan tabi'atnya, maka dia akan lari dan menyelisihinya.

Al-Khaththabi dan selainnya mengatakan bahwa persatuan mereka adalah Kebahagiaan atau kesengsaraan ketika Allah menciptakan mereka pada awalnya.

Dan ruh-ruh itu terbagi menjadi dua kelompok yang saling berlawanan, jika jasad-jasad itu saling bertemu di Dunia, maka mereka akan bersatu atau berselisih sesuai dengan apa yang mereka diciptakan di atasnya, sehingga orang baik cenderung kepada orang yang baik dan orang jahat cenderung kepada orang yang jahat. والله تعالى أعلم بالصواب

Dan dalam sebuah perumpamaan disebutkan:

"Setiap orang yang sepertinya akan dicintai.."

Perumpamaan lainnya:

"Sesungguhnya burung-burung yang sesuai dengan jenisnya akan hinggap bersama"

Sehingga setiap orang akan mencintai orang yang serupa dengannya."

🌸 Sumber: Nasihati Linnisa Karya Ummu Abdillah al-Wadi'iyyah (Putri Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله تعالى) [hlm.380], Bab Mengutamakan Menikah dengan Wanita Shalihah.

akhwatsalafiyyah.id